Jatim Aktual Pamekasan,|Seringkali muncul kabar tidak sedap yang menimpa pasien disejumlah rumah sakit yang menggunakan Kartu BPJS, Mulai dari pelayanan yang seolah tidak begitu respon hingga persoalan penggunaan obat-obatan yang seringkali menjadi sorotan.
Kali ini kasus yang serupa terjadi di salah satu rumah sakit swasta di pamekasan, dimana pihak pasien yang merupakan peserta BPJS kelas II diduga dipulangkan sebelum kondisi pasien sembuh oleh salah satu dokter yang menangani, bahkan dokter yang menangani diduga tidak begitu respon dalam persoalan pelayanan sehingga pihak keluarga merasa kecewa atas apa yang sudah dialami keluarganya.
Kasus seperti ini seringkali terjadi kepada masyarakat yang tergolong tidak mampu, atau masyarakat Desa yang kebanyakan masih tidak begitu mengetahui cara-cara mengurusnya, namun berbeda dengan yang terjadi saat ini, pasien yang merasa dikecewakan ternyata merupakan ibu bayangkari Polres Pamekasan.
Informasi kronologis kejadian bahwa Pasien atas nama IY (inisial) Warga Desa Tobungan, Kec. Galis, Kab. Pamekasan, Madura Jawa Timur, sedang mengalami sakit bengkak dibagian lengan, kabarnya terkena infeksi, karena kondisi ditakutkan semakin parah, pada hari Jumat (07/04/2023) malam yang bersangkutan dibawa oleh keluarganya kerumah sakit Larasati Pamekasan.
Saat dirumah sakit rencana awal pasien mau minta untuk ditangani oleh salah satu dokter yang ia kenal, tetapi karena dokter yang bersangkutan tidak masuk, akhirnya diberikan pilihan dokter AR (inisial).
“Seandainya saya sudah sembuh, maskipun dua hari sudah disuruh pulang gak ada persoalan, saya ini lagi parah-parahnya, menurut saya penyakit ini belum sembuh, terus seolah saya diusir dari rumah sakit, padahal sudah jelas saya kerumah sakit itu untuk mengobati penyakit agar sembuh.” Ujarnya
Bahkan menurut IY yang jadi poin persoalan terhadap dokter yang menangani yang menimpa dirinya selama berada dirumah sakit Larasati antara lain;
“Pertama. saya ini belum sembuh, masih parah, masih perlu pengobatan, ternyata disuruh pulang.
Yang kedua. Pelayanan dokter AR tidak profesional, bicaranya sangat tidak sopan. Apalagi saat konsultasi soal penyakit saya yang makin parah dan melepuh.” Kata Pasien saat dikonfirmasi Via akun WhatsAppnya.
Bahkan pihak keluarga juga sempat mendengar desas desus diluar bahwa apabila pasien merupakan dari pihak umum bukan peserta BPJS, ternyata oleh Dokter AR ini dilayani maksimal bahkan maskipun satu bulan dirumah sakit tidak akan disuruh pulang, tapi untuk pelayanan terhadap Peserta BPJS malah seperti ini,
“Saya dengar bocoran soal dokter AR ini, ternyata memang mengarah beneran, buktinya. Saya ini merupakan aparatur negera, istri saya ibu bayangkari, ternyata masih diperlakukan seperti ini, apalagi orang umum yang tidak tau apa-apa, mungkin lebih parah lagi” kata IM (inisial) selaku suami Pasien yang merupakan Anggota Polres Pamekasan.
Pihaknya berharap peristiwa buruk ini untuk segera ditindak lanjuti oleh pihak BPJS, Dinas Kesehatan, Komisi terkait di DPRD Pamekasan. “Jangan sampai kasus yang menimpa istri saya ini, menimpa lagi kepada warga atau pasien yang lain.
Sementara itu, Pihak Managemen Rumah Sakit Larasati masih belum memberikan keterangan detail perihal persoalan tersebut, hanya saja pihaknya memberikan ruang konfirmasi kepada media dan pihak keluarga. “Mohon maaf pak ..kami tdk bisa mengklarifikasi berita ini melalui wa ..monggo jika media atau suami mau menghadap kami membuka ruang š” kata
Hingga berita ini dinaikkan pihak jatimaktual.com akan terus mengupdate perkembangan dan hasil klarifikasi dari pihak-pihak terkait. (Red)